Fisip UMT

Apa Perbedaan Ayat Muhkamat dan Mutasyabihat? Ini Penjelasannya

Perbedaan-Ayat-Muhkamat-dan-Mutasyabihat

Sebagai muslim tentunya sering mendengar istilah perbedaan ayat muhkamat dan mutasyabihat. Ayat-ayat ini punya karakteristik yang berbeda, dan penting untuk mengetahui perbedaannya.

Bagi sebagian orang, istilah perbedaan ayat muhkamat dan mutasyabihat mungkin terdengar sedikit asing.
Tapi, sebelum kita bahas lebih jauh tentang perbedaannya, mari kita pahami dulu definisi dari kedua jenis ayat ini.

Definisi Ayat Muhkamat

Mengutip situs digilib.uinsgd.ac.id, ayat muhkamat adalah ayat yang sifatnya tegas, jelas, dan tidak memerlukan penafsiran yang rumit. Dalam artian, ketika kita membaca ayat ini, kita langsung bisa memahami maksudnya tanpa harus mengaitkan dengan konteks yang kompleks.

Contohnya adalah ayat-ayat yang berisi perintah atau larangan, seperti kewajiban sholat, puasa, atau larangan mencuri.
Intinya, ayat muhkamat bisa langsung dipahami maknanya tanpa perlu tafsiran lanjutan. Biasanya, ayat-ayat ini menjadi dasar hukum dalam agama Islam karena kejelasan pesan yang disampaikannya.

Definisi Ayat Mutasyabihat

Kalau ayat muhkamat gampang dimengerti, ayat mutasyabihat justru sebaliknya. Ayat mutasyabihat adalah ayat-ayat yang maknanya bisa bersifat simbolis, kiasan, atau memiliki makna yang tersembunyi.

Biasanya, kita perlu tafsir yang lebih mendalam untuk benar-benar mengerti maksud dari ayat ini.

Contoh ayat mutasyabihat adalah ayat-ayat yang berbicara tentang hal-hal gaib, seperti gambaran tentang surga atau neraka, atau ayat-ayat yang menyebutkan sifat-sifat Allah.

Karena sifatnya yang lebih abstrak, ayat mutasyabihat sering kali menimbulkan perbedaan penafsiran di kalangan ulama.

Ragam Aspek Perbedaan Ayat Muhkamat dan Mutasyabihat

Nah, setelah memahami definisinya, sekarang kita bahas beberapa aspek perbedaan ayat muhkamat dan mutasyabihat. Tedapat ragam poin penting yang bisa kita cermati:

  1. Kejelasan Makna

Perbedaan paling mendasar adalah soal kejelasan makna. Ayat muhkamat punya makna yang jelas dan tidak ambigu.

Sedangkan ayat mutasyabihat biasanya memiliki makna yang tersembunyi atau simbolis, sehingga perlu penafsiran lebih lanjut.

  1. Kemudahan Penafsiran

Ayat muhkamat mudah dipahami oleh siapa saja, bahkan orang awam sekalipun bisa langsung menangkap maksudnya.

Sebaliknya, ayat mutasyabihat membutuhkan pemahaman lebih mendalam dan biasanya ulama tafsir memiliki peran penting dalam menjelaskan maknanya.

  1. Keterkaitan dengan Hukum

Ayat muhkamat sering kali berkaitan dengan hukum-hukum yang wajib dilaksanakan, seperti perintah sholat atau larangan berbuat dosa.

Sementara ayat mutasyabihat lebih sering berbicara tentang hal-hal yang tidak langsung berkaitan dengan hukum, seperti penjelasan tentang hari kiamat atau sifat-sifat Allah.

  1. Kedalaman Pemahaman

Kalau kita bicara soal pemahaman, ayat muhkamat bisa dipahami secara langsung dengan sedikit usaha.

Namun, ayat mutasyabihat sering kali membutuhkan pemahaman yang lebih dalam dan kajian yang lebih serius karena maknanya yang tidak langsung.

  1. Kebutuhan Penafsiran Lanjutan

Ayat muhkamat biasanya tidak memerlukan tafsiran tambahan karena maknanya sudah jelas.

Namun, ayat mutasyabihat sering kali membutuhkan penafsiran lanjutan agar kita bisa mendapatkan gambaran yang lebih utuh tentang maksud dari ayat tersebut.

  1. Sumber Kesepakatan Ulama

Dalam hal kesepakatan ulama, ayat muhkamat lebih sering menjadi dasar kesepakatan karena maknanya yang jelas dan tegas.

Sebaliknya, ayat mutasyabihat sering kali menjadi sumber perbedaan pendapat di antara para ulama karena maknanya yang bisa ditafsirkan secara berbeda-beda.

  1. Tingkat Penjelasan di Al-Qur’an

Ayat muhkamat cenderung langsung memberikan penjelasan yang gamblang, sementara ayat mutasyabihat biasanya disampaikan dalam bentuk kiasan atau simbol yang memerlukan penafsiran lebih lanjut untuk dipahami.

  1. Potensi Multitafsir

Ayat muhkamat memiliki makna yang tegas dan tidak menimbulkan banyak tafsiran.

Sebaliknya, ayat mutasyabihat sering kali menimbulkan banyak tafsiran yang berbeda-beda, tergantung pada sudut pandang penafsirnya. Selain itu, kalian juga bisa mengunjungi website pemudahijrah untuk mendapatkan informasi yang lebih lengkap tentang Islam.

Kesimpulan

Jadi, perbedaan ayat muhkamat dan mutasyabihat terletak pada kejelasan maknanya, kemudahan penafsiran, dan kaitannya dengan hukum.

Ayat muhkamat cenderung lebih mudah dipahami dan menjadi dasar hukum yang tegas, sedangkan ayat mutasyabihat memerlukan penafsiran yang lebih mendalam dan sering kali menimbulkan perbedaan pendapat di kalangan ulama.

Exit mobile version